Kadal yang bertubuh gempal, panjang tubuh dari moncong hingga anus (SVL, snout-vent length) maksimal 115 mm,
panjang total hingga ujung ekor mencapai 292 mm. Punggung berwarna
zaitun atau cokelat-zaitun, dengan belang-belang samar terbentuk dari
bintik-bintik hitam (kadang-kadang dengan warna cerah atau keputihan di
tengahnya) yang berleret melintang. Kepala dengan bintik-bintik hitam
yang lebih jelas; dua bintik hitam serupa mata terdapat di belakang
kepala. Tepi pelupuk mata berwarna kuning terang. Sisi bawah tubuh hijau
terang keputihan atau kekuningan. Anak yang baru menetas berwarna
cokelat kekuningan atau kemerahan dengan belang-belang hitam yang jelas
dan tungkai berwarna hitam; ekor kekuningan
Klasifikasi
|
Perisai-perisai supranasal terpisah (tak bersinggungan) satu sama
lain. Perisai-perisai prefrontal biasanya terpisah, jarang
bersinggungan. Perisai supralabial (bibir atas) 7 buah, yang ke-5 dan
ke-6 di bawah mata; infralabial 8 buah. Perisai nuchal sepasang. Lubang
telinga kecil; timpanum (gendang telinga) terletak di dalam.
Sisik-sisik di tengah tubuh dalam 28–30 deret (hingga 32 deret, untuk
spesimen Sumatra); sisik di bagian dorsal memiliki 3, 5 atau 7 lunas
lemah. Di tengah punggung, 41–46 sisik terdapat di antara perisai
parietal (kepala belakang) hingga pangkal ekor (sejajar celah anus). Di
bagian ventral, 45–58 sisik terdapat di antara perisai mental (dagu)
hingga celah anus. Tungkai panjang; dengan 17–21 lamella terdapat di
bawah jari ke-4 tungkai belakang.
Kebiasan dan Perkembangbiakan
Kadal yang acap ditemukan di wilayah dataran rendah dan perbukitan hingga 1.200 mdpl. Seperti namanya, kadal ini berasosiasi dengan pepohonan; hidup di batang-batang pohon dan percabangannya hingga ke tajuk pohon, terutama yang tumbuh di bagian tepi hutan,
hutan belukar, kebun pekarangan, dan taman-taman. Jarang turun ke
tanah, kecuali bila hendak berpindah ke pohon yang lain. Memangsa aneka
jenis serangga dan artropoda lainnya, kadal ini membangun teritori yang dipertahankannya dari kehadiran sesama jenisnya dan kadal-kadal yang lain.
Aktif di siang hari (diurnal), pada malam hari kadal-pohon hijau bersembunyi di sela-sela tumbuhan epifit
di batang pohon, atau tidur di balik pepagan pohon yang mengelupas.
Kadal dewasa bertelur 6–14 butir; hingga 3-4 kali setahun. Telur-telur
kecil berukuran 18–19,5 × 10–12 mm itu diletakkan di antara serasah yang
membusuk di perakaran tumbuhan epifit atau di celah percabangan pohon.
Anak kadal yang baru menetas panjangnya antara 32–38 mm.
Penyebaran
Dasia olivacea menyebar mulai dari Kepulauan Nikobar, Burma, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Semenanjung Malaya, Singapura, Filipina, Sumatra (termasuk Simeulue, Nias, Singkep, Kep. Sembilan), Jawa, dan Kalimantan (termasuk Natuna , Sabah dan Sarawak).
0 komentar:
Post a Comment